Variasi Sitasi Dalam Teks Dengan Gaya Harvard

Variasi Sitasi Dalam Teks Dengan Gaya Harvard

Beberapa waktu lalu saya sempat membagi postingan tentang apa itu sitasi. Salah satu contoh penulisan sitasi yang saya sertakan pada postingan tersebut adalah gaya sitasi Harvard. Pada postingan kali ini, saya ingin membahas secara khusus mengenai gaya sitasi Harvard, khususnya terkait bagaimana menuliskan sitasi di dalam teks / kalimat (in-text citation). Mengapa sitasi di dalam teks harus dibahas secara khusus? Karena letak sitasi akan mempengaruhi bagaimana penulisan sitasi tersebut. Penasaran? Simak terus postingan ini sampe akhir ya. Tenang, di postingan ini akan ada banyak contoh kok.

Sebelum kita membahas macam-macam sitasi di dalam teks, kita pahami dulu format umum gaya sitasi Harvard. Secara umum, untuk melakukan sitasi dengan gaya Harvard, kita cukup mencantumkan nama akhir (lastname) dari penulis suatu karya ilmiah, lalu diikuti dengan tahun terbit dari karya ilmiah tersebut. Contohnya, seorang penulis dengan nama “Achmad Solichin” menulis paper ilmiah yang terbit tahun 2019 dengan judul “Comparison of Decision Tree, Naïve Bayes and K-Nearest Neighbors for Predicting Thesis Graduation“, maka penulisan sitasi yang benar adalah:

(Solichin, 2019)

Semoga bisa memberikan gambar ya terkait format umum penulisan sitasi Harvard. Lanjut, kita akan bahas beberapa contoh sitasi di dalam teks.

#1. Sitasi penulis secara langsung di dalam teks

Sitasi nama penulis secara langsung di dalam teks membuat kalimat lebih mudah dipahami oleh pembaca. Kita lebih mudah mengungkapkan hasil temuan yang dilakukan oleh penulis. Dalam kaidah bahasa Indonesia, nama penulis tersebut dapat menjadi subyek kalimat. Untuk melakukan sitasi langsung di dalam teks, nama penulis (lastname) dituliskan di luar kurung. Jadi hanya tahun saja yang berada di dalam kurung.

Contohnya, kita ingin menyatakan bahwa seorang penulis dengan nama “Achmad Solichin” melakukan penelitian yang membandingkan tiga algoritma untuk melakukan prediksi kelulusan tugas akhir mahasiswa, maka cara sitasi yang benar adalah:

Solichin (2019) membandingkan tiga algoritma yaitu Decision Tree, Naïve Bayes dan K-Nearest Neighbors untuk memprediksi kelulusan tugas akhir mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Budi Luhur. Hasilnya, algoritma KNN lebih unggul dibanding kedua algoritma lainnya.

Secara fleksibilitas, cara sitasi langsung dapat diletakkan di awal, tengah dan akhir kalimat/sub-kalimat. Perhatikan contoh kalimat berikut ini yang meletakkan sitasi setelah kata “Menurut…”.

Menurut Konradt, Schmook, dan Malecke (2000), bekerja jarak jauh dimaksudkan sebagai cara bekerja dalam sebuah organisasi yang dilaksanakan sebagian atau seluruhnya di luar kantor konvensional dengan bantuan layanan telekomunikasi dan informasi.

#2. Sitasi penulis secara tidak langsung di dalam teks

Cara penulisan sitasi di dalam teks berikutnya adalah meletakkan sitasi penulis di akhir kalimat. Sitasi terkesan terpisah dari kalimat / sub-kalimat yang dituliskan, namun demikian pembaca akan mengetahui bahwa kalimat tersebut bersumber dari penulis lain. Cara penulisan sitasi tidak langsung adalah dengan menuliskan nama belakang seluruh penulis diikuti tahun di dalam kurung. Perhatikan contoh berikut ini:

Ciri lain yang termasuk dalam kategori ciri tekstur adalah GLCM atau Gray Level Co-occurence Matrices, yang pertama kali diusulkan oleh Haralick pada tahun 1973. Ciri GLCM terdiri dari 28 ciri yang menjelaskan pola spasial suatu objek (Kulkarni, 1993)⁠.

Pada contoh di atas, pendapat yang menyatakan bahwa ciri GLCM terdiri dari 28 ciri yang menjelaskan pola spasial suatu objek berasal dari rujukan yang ditulis oleh Kulkarni tahun 1993.

Selain diletakkan di akhir kalimat, penulisan sitasi juga dapat diletakkan di akhir sub-kalimat. Lihat contoh di bawah ini:

Saat ini, berbagai metode kecerdasan buatan sudah banyak diterapkan di berbagai bidang seperti di bidang akademik (Solichin, 2019), bidang keuangan / kredit (Lorena, Zarman dan Hamidah, 2014), bidang saham (Guslina, 2009), hingga bidang pertanian (Honggowibowo, 2009).

#3. Sitasi beberapa penulis / paper sekaligus

Ada kalanya kita menemukan suatu kalimat atau fakta yang akan kita rujuk bersumber dari beberapa paper sekaligus. Nah, bagaimana cara melakukan sitasi? Mari perhatikan dua contoh di bawah ini.

Jika sitasi dituliskan di awal/tengah kalimat (direct in-text citation), maka contoh penulisannya sebagai berikut:

Gazzard (2013) and Wade (2016) focus on the historical scope of British games while Sithigh (2014) and Woodcock (2016) explore contemporary policy and industrial contexts for games within the UK.

Sementara contoh berikut ini merupakan sitasi di akhir kalimat (indirect) yang terdiri dari beberapa sumber sekaligus. Setiap sitasi dipisahkan dengan tanda titik koma (;).

Contoh penggunaan ciri HOG dalam mendeteksi pejalan kaki dirangkum dengan baik oleh beberapa peneliti (Solichin dkk., 2014; Li dkk., 2012; Zheng dan Chen, 2012)⁠.

Demikian beberapa variasi penulisan sitasi di dalam teks dengan gaya sitasi Harvard. Untuk contoh variasi yang lebih banyak, dapat berkunjung ke situs Gaya sitasi Harvard. Ohya, untuk menuliskan sitasi yang benar dan konsisten, saya sangat merekomendasikan penggunaan perangkat lunak gratis seperti Mendeley Desktop.

Semoga bermanfaat. Jika ada yang perlu ditanyakan, silahkan sampaikan melalui kolom komentar.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *